Slametan Desa Kalikuning Menghormati Leluhur, Merajut Kebersamaan

Tradisi dan kebersamaan kembali hidup di Desa Kalikuning melalui acara slametan desa yang berlangsung dengan penuh khidmat. Acara ini bukan hanya sekadar wujud syukur dan doa bersama, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh warga akan pentingnya menghormati leluhur yang telah membuka dan merintis desa.

Ziarah ke Makam Mbah Kyai Kuning

Sebelum acara slametan dimulai, seluruh tamu undangan dan warga yang hadir terlebih dahulu melakukan ziarah ke makam Mbah Kyai Kuning, tokoh yang dipercaya sebagai pembuka Desa Kalikuning. Dengan penuh hormat, para peserta memanjatkan doa agar arwah beliau senantiasa mendapat tempat mulia di sisi-Nya, sekaligus sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam mendirikan desa yang kini terus berkembang.

Usai melaksanakan ziarah, rangkaian acara dilanjutkan dengan slametan desa yang digelar di kediaman Kepala Desa Kalikuning. Suasana tampak penuh kekeluargaan, dengan hadirnya berbagai lembaga desa seperti Perangkat Desa, BPD, Ketua RT dan RW, Karang Taruna, Tokoh Agama, hingga Tokoh Masyarakat. Kehadiran mereka menandai kuatnya persatuan dan sinergi antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta generasi muda dalam menjaga tradisi leluhur.

Doa Bersama untuk Keselamatan dan Kemajuan Desa

Acara slametan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Doa dipanjatkan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan berkah, sekaligus memohon keselamatan dan kemajuan bagi Desa Kalikuning. Dengan khidmat, seluruh hadirin mengikuti jalannya acara hingga akhir.

Simbol Kebersamaan dan Gotong Royong

Slametan desa bukan hanya kegiatan spiritual, tetapi juga sarana memperkuat silaturahmi. Melalui tradisi ini, warga dari berbagai kalangan dapat bertemu, berdialog, dan mempererat rasa persaudaraan. Karang Taruna pun ikut aktif dalam membantu jalannya acara, menunjukkan peran penting generasi muda dalam menjaga keberlangsungan tradisi.

Kepala Desa Kalikuning dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan partisipasi semua pihak. Menurut beliau, menjaga tradisi slametan adalah menjaga jati diri desa yang penuh dengan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Warisan Leluhur untuk Generasi Mendatang

Dengan berakhirnya acara slametan, masyarakat Desa Kalikuning berharap semoga keberkahan selalu menyertai kehidupan desa. Tradisi yang diwariskan Mbah Kyai Kuning ini menjadi pengingat bahwa menghormati leluhur, menjaga kebersamaan, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong adalah kunci terwujudnya desa yang harmonis dan sejahtera.